Semua orang tua tentunya akan merasa khawatir jika anak mereka sedang sakit, walaupun hanya sekedar flu atau demam sekalipun. Tapi sebagai orang tua tidak boleh meremehkan hal sekecil apapun. sekalipun itu hanya demam. Demam yang tinggi bisa mengakibatkan beberapa masalah kesehatan, diantaranya rusaknya jaringan tubuh, seperti kerusakan pada otak / susunan syaraf pusat, kerusakan otot tubuh, dan kerusakan organ tubuh seperti jantung dan ginjal.

Salah satu dampak terburuk yang timbul karena demam adalah penyakit epilepsi atau sering disebut dengan ayan .
Tidak seorangpun yang mau dirinya atau keluarga mereka terkena penykit tersebut, namun tidak dapat dipungkiri, penyakit epilepsi/ayan dapat terjadi pada siapa saja, bahkan bukan hanya anak-anak yang bisa terkena penyakit tersebut, dewasa maupun orang tua bisa terkena penyakit epilepsi. baik yang mempunyai riwayat keturunan ataupun yang tidak mempunyai garis keturunan penyakit epilepsi.

Epilepsi merupakan gangguan yang terjadi pada  sistem syaraf manusia, yang disebabkan karena adanya aktifitas kelompok sel neuron yang berlebihan, sehingga terjadi berbagai reaksi pada orang yang menderitanya. Epilepsi terjadi karena lepasnya muatan listrik pada otak yang berlebihan dan mendadak sehingga pengiriman dan penerimaan impuls dari otak ke bagian-bagian lain akan terganggu.
Seseorang dikatakan terkena epilepsi jika seseorang itu mengalami kejang-kejang yang bukan disebabkan karena alkohol dan tekanan darah yang terlalu rendah.

Reaksi yang terjadi pada penderita epilepsi bermacam-macam, diantaranya melamun sesaat, gangguan kesadaran, kesemutan, hingga kejang-kejang.
Kejang terjadi di waktu dan tempat yang tidak terduga, karena serangan epilepsi
terjadi secara tiba-tiba.
Melihat seseorang yang sedang mengalami serangan epilepsi merupakan bukan hal yang mudah, terutama dalam membantu memberi pertolongan pertama pada epileptik.


Berikut langkah-langkah pertolongan pertama untuk menangani serangan epilepsi :

  1. Tetap tenang dan jangan panik, karena epileptik tidak akan membahayakan kita, namun membutuhkan pertolongan kita.
  2. Perhatikan kondisi sekeliling penderita, apakah penderita epilepsi mengalami kejang di tempat yang berbahaya seperti di dekat kolam, api, atau tangga, pndahkan mereka ke tempat yang aman. Jika tidak, jangan pindah mereka, pindahkan saja benda-benda di sekeliling penderita, seperti meja, kursi dan benda lain.
  3. Periksa lamanya waktu kejang, jika lebih dari 5 menit, segera panggil ambulans.
  4. Temani penderita. Jika tidak ambruk, tuntun penderita ke tempat yang aman, jika ambruk, letakkan sesuatu yang lembut di kepala penderita, seperti bantal, boneka atau kain.
  5. Jangan menahan gerakan kejang, karena dapat melukai penderita. 
  6. Jangan memasukkan benda apapun ke mulut penderita.
  7. Setelah kejang berhenti, letakkan di posisi pemulihan, periksa pernafasan penderita. dan tetap temani penderita hingga pulih.

Prev Next

Post a Comment